PENDAKIAN GUNUNG SLAMET VIA BAMBANGAN

 




Dengan ketinggian 3428 mdpl, gunung ini memiliki julukan sebagai atap Jawa Tengah.

Tepat pukul 07.00 pagi, registrasi di pendakian Gunung Slamet dibuka. Untuk administrasinya sendiri nanti para pendaki dimohon untuk membayar SIMAKSI sebanyak Rp.20.000 per pendaki. Selain itu, untuk ketua rombongan diharapkan menyerahkan kartu identitas sebagai identitas kelompok. Nah, setelah regis, nantinya kita akan mengisi daftar barang bawaan yang dibawa, seperti gas, kompor, logistik, dan yang lainnya. Pihak pendakian memberikan syarat kepada para pendaki untuk membawa surat keterangan sehat.

BASECAMP – POS 1

terlihat hamparan kebun milik warga lokal yang sedang tumbuh berada di kanan dan kiri jalan. Perkebunan tersebut sangatlah beragam, ada kol, muncang, bayam hingga strawberry. Hijaunya dedaunan menyejukkan mata sekali




Setelah melewati perkebunan warga, nantinya akan sampai kita di Pos Ojek. Jadi, Ojek yang ada di awal Gapura tidak mengantar para pendaki hingga Pos 1, hanya sampai Pos Ojek saja yang jaraknya tidak terlalu jauh dari gapura. Untuk biaya ojek nya sendiri sekitar 15-20 ribu rupiah

Jarak menuju Pos 1 pada selebaran yang diberikan oleh pihak pengelola pendakian merupakan jarak terpanjang antar Pos. Pada perjalanan awal, nantinya akan ditemukan sebuah sungai kecil yang dialiri air dengan debit yang kecil dan tidak berbahaya. Setelah itu, tracking menuju Pos 1 didominasi dengan tanjakan yang curam. 

Setelah melalui perjalanan yang panjang dan curam, kami melihat ada warung milik warga lokal, betapa senangnya hati kami. Kami mengira bahwa itu adalah Pos 1. Namun, ternyata itu adalah Pos Bayangan 1. Kami pun merasa sedikit kecewa. Dari basecamp hingga Pos Bayangan 1 membutuhkan waktu sekitar 1 jam 48 menit. Karena baru saja kami istirahat, kami pun memutuskan untuk tidak berhenti di Pos Bayangan tersebut. Kami melanjutkan perjalanan kami dengan semangat yang membara.

Tracking pada Pos Bayangan menuju Pos 1 masih sama, yaitu curam dan menanjak. Di saat pendakian, kami bertemu dengan banyak pendaki, dari masing-masing kami pun saling sapa dan memberikan semangat. 

Setelah melewati tracking yang panjang, akhirnya kami sampai di Pos 1 (Pondok Gembirung) berada pada ketinggian 1937 mdpl. Dari Pos Bayangan 1 hingga Pos 1 kami menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Jika diakumulasikan, maka dari basecamp hingga Pos 1 kami menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam. Di Pos 1 ini terdapat beberapa gubuk milik warga lokal yang dijadikan sebagai warung. Terdapat berbagai menu yang disajikan seperti mendoan, es nutrisari, kopi, susu hingga yang paling menyegarkan adalah buah semangka.

POS 1 – POS 2

Jalan yang sedikit licin dengan medan yang sangat curam dan menanjak benar-benar membuat kami harus bersabar. Jalur yang ada terkadang terlihat seperti jalan air (selokan) yang terdapat tapak kaki yang mana itu merupakan bekas langkah dari pendaki lain. Pokoknya, harus extra hati-hati ya guys!

Setelah melewati jalan yang licin, sampailah kami di Pos 2. Pos 2 (Pondok Walang) berada di ketinggian 2256 mdpl. Dari Pos 1 hingga Pos 2 menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam. Sama halnya dengan Pos 1, di pos ini terdapat gubuk-gubuk warga lokal yang berjualan makanan dan minuman. Untuk Pos 2 ini belum bisa dibuat tempat camp ya teman-teman


POS 2 – POS 3

Di Pos ini  terdapat persimpangan dua jalur pendakian, yaitu pendakian via Bambangan Kabupaten Purbalingga dengan jalur pendakian Dipajaya Kabupaten Pemalang. Diharapkan teman-teman pendaki jangan sampai keliru ya saat memilih jalur pendakian.

Jalur pendakian menuju Pos 3 masih sama, masih menanjak dan curam. Saat kami berjalan, tanpa disadari terdapat hewan lokal hutan ini yang sangat menggemaskan. Ada lutungnya guys! Lucu sekali, mereka bergelantungan kesana kemari di ranting pohon. Pada area ini, Pos 3 (Pondok Cemara) berada pada ketinggian 2510 mdpl. Dari Pos 2 hingga Pos 3 menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan

Pos 3 merupakan camp area pertama yang dapat digunakan oleh para pendaki untuk membangun tenda. Pada Pos ini juga terdapat mata air yang dapat dimanfaatkan. Untuk kalian yang kekurangan air, bisa ambil di Pos 3 ya! Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya 3 menit jalan kaki dari warung warga.

POS 3 – POS 4

Perjalanan menuju Pos 4 (Samaranthu) menghabiskan waktu sekitar 45 menit dengan ketinggian 2688 mdpl. Menurut kepercayaan warga lokal dan para pendaki lain, Pos ini memiliki cerita mistis yang membuat buluk kuduk merinding. Untuk kalian para pendaki, diusahakan untuk tidak membangun camp di Pos ini ya! Karena dari pihak basecamp pun tidak memperbolehkan. Tracking menuju Pos 4 masih menanjak dan curam. Nantinya kalian pun akan melewati jalan seperti lorong. Gelap dan sempit.

POS 4 – POS 5

Perjalanan setelah Pos 4 dilalui dengan jalan lorong yang sempit, dengan vegetasi tertutup berupa pohon yang besar dan tinggi serta semak-semak belukar. Setelah melakukan perjalanan selama 55 menit, akhirnya kami sampai di Pos 5 (Samyang Rangkah) pada ketinggian 2795 mdpl.

Pada Pos 5 ini ramai sekali para pendaki yang membangun camp. Area ini sangat ideal untuk membangun camp karena jaraknya juga tidak terlalu jauh dari puncak. Pos 5 lebih luas dari Pos 3. Di sekitar area camp juga terdapat gubuk milik warga lokal yang menyediakan makanan dan minuman. Nampaknya warung disini berjualan 24 jam nonstop. Karena memang pada akhir pekan jalur pendakian sangatlah ramai, sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan.


POS 5 – POS 6 

Jalur pendakian menuju Pos 6 lebih menanjak dari jalur-jalur sebelumnya. Banyak juga pohon besar yang tumbang yang menghalangi jalan. Jalur seperti lorong yang sempit pun juga masih banyak ditemukan di jalur pendakian menuju Pos 6

Dari Pos 5 hingga Pos 6, rombongan kami menghabiskan waktu sekitar 40 menit. Pos 6 (Samyang Ketebonan) berada pada ketinggian 2909 mdpl. Pada daerah ini tidak terlalu luas, sehingga tidak direkomendasikan untuk membangun camp disini


POS 6 – POS 7

Jalur menuju Pos 6 tadi yang lebih menanjak dari pos pos sebelumnya ternyata belum seberapa dari menanjaknya jalur menuju Pos 7. Disini jalur menanjak tapi tidak ada jalan seperti lorong, jalurnya lebih terbuka. Pemandangan bawah sudah dapat dilihat pada jalur ini.

Perjalanan menuju Pos 7 menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Pos 7 (Samyang Kendit) berada pada ketinggian 3040 mdpl. Disini terdapat satu gubuk warga sebagai warung. Ya, warung warga hanya sampai pada Pos 7 ya teman-teman. Pada Pos 7 dapat dipakai untuk ngecamp, namun, pada daerah ini kurang dianjurkan karena tempatnya yang tidak terlalu luas. Mungkin, hanya bisa dibangun sebanyak 3-4 tenda saja. Tentunya karena sudah semakin naik, suhu disini juga semakin dingin.

POS 7 – POS 8

Perjalanan menuju Pos 8 tidak lah jauh. Hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Pos 8 (Samyang Jampang) berada pada ketinggian 3092 mdpl. Pada pos ini hanya berupa lahan yang kecil dan tidak bisa untuk membangun camp, mungkin jika ingin beristirahat, dapat membangun camp darurat dengan flysheet.

POS 8 – POS 9


 Jalur pendakian menuju Pos 9 berupa vegetasi terbuka dengan angin yang cukup besar. Suhu di sini sudah mulai membuat badan menggigil. Perjalanan kami menuju Pos 9 hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit. Jalur disini mulai menanjak tajam dan jalan berupa tanah.

Pada Pos 9 (Plawangan) berada pada ketinggian 3172 mdpl. Dapat dilihat pemandangan indah dari sekitaran Gunung Slamet, terpampar nyata juga Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Prau.



POS 9 – PUNCAK

Jalur pendakian menuju puncak berisi batu, kerikil dan reruntuhan pasir yang mudah gugur. Pasir dan kerikil dominan bewarna merah. Harus extra hati-hati jika akan summit. karena harus memilih jalan yang aman dan tidak meruntuhkan batu dibawahnya

Perjalanan summit menghabiskan waktu sekitar 2 jam dengan ketinggian 3428 mdpl. Pada puncak Gunung Slamet ada kawahnya. Para pendaki ramai berada di puncak, bergantian untuk mengambil momen di puncak Gunung Slamet











*Foto2 ini diambil dari beberapa sesi pendakian

________terimakasih sudah berkunjung_____





Guide info :

Wa 085642831032

Squad Gembel elite Kendal




Komentar

Postingan Populer