Jalur Pendakian Gunung Penanggungan 1653 MDPL via Jolotundo
Perjalanan Menuju Basecamp Jolotundo
Gunung Penanggungan menjulang setinggi 1.653 mdpl dengan jalur yang cukup ramah untuk para pendaki pemula. Gunung ini berjarak sekitar 57 km dari pusat kota Surabaya.
Berdasarkan sejarah, memang pernah berdiri kerajaan di daerah Mojokerto pada zaman dahulu. Makanya, tidak heran kalau banyak peninggalan berupa candi dan bongkahan batu yang dibangun pada masa kerajaan tersebut.
Alasan itulah yang menyebabkan jalur Jolotundo sangat spesial. Selama mendaki, kalian sekaligus bisa mengunjungi candi-candi yang rata-rata sudah tidak utuh. Cara menuju ke basecamp Jolotundo yakni:Kalau berangkat dari arah Mojokerto, maka tinggal ambil jalur ke Mojosari, Kemloko lalu terus ke Tamiajeng hingga Seloliman. Jarak antara basecamp Tamiajeng ke Jolotundo sekitar 30 menit;
- Kalau berangkat dari arah Surabaya, kalian bisa menaiki bus yang menuju ke terminal Pandaan. Setelah itu, naik angkot yang mengarah ke Pasar Kesiman. Dari pasar, sebaiknya naik ojek saja ke basecamp agar lebih mudah.
- Kalau berangkat dari arah Mojokerto, maka tinggal ambil jalur ke Mojosari, Kemloko lalu terus ke Tamiajeng hingga Seloliman. Jarak antara basecamp Tamiajeng ke Jolotundo sekitar 30 menit;
Basecamp Jolotundo ditandai dengan aroma dupa yang wanginya agak menusuk. Pendaki yang baru pertama kali naik ke Gunung Penanggungan lewat Jolotundo biasanya akan merasakan sesuatu yang aneh. Tapi, tenang saja karena hal seperti itu bukan pertanda yang buruk, kok.
Hal penting yang harus kalian lakukan di basecamp adalah mendaftar ke petugas. Setiap orang akan dikenai biaya masuk sebesar Rp10.000. Syarat lain adalah kalian harus meninggalkan identitas diri berupa KTP sebagai jaminan.
Perjalanan Menuju Pos Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo
Waktu tempuh untuk sampai ke puncak Penanggungan via Jolotundo antara 8 hingga 9 jam. Cepat atau tidaknya tentu tergantung dari kekuatan fisik dan manajemen waktu yang kalian terapkan. (Kalau sy pribadi Tektok kurang lebih 3 jam sampai ke puncak penanggungan)
Pemandangan alam dan berbagai candi peninggalan kerajaan merupakan keistimewaan yang akan kalian dapat selama berjuang mencapai puncak.
Lalu, apa saja pos-pos pendakian yang akan kalian lewati? Berikut gambarannya sekaligus perkiraan waktu tempuh antar pos:
Perjalanan dari Basecamp ke Candi Bayi
Pada titik awal menuju Candi Bayi, kalian akan melihat gapura Candi Jolotundo. Bagian selatan sebelum gapura, ada tangga yang harus kalian lewati dulu. Setelah itu, jalur berubah menjadi jalan setapak yang kanan kirinya dipenuhi pepohonan hijau.
Jalan setapak tersebut akan membawa kalian ke area yang lebih terbuka. Pada sebelah kanan jalur pendakian, kalian akan melihat Candi Bayi yang hanya tinggal bongkahan-bongkahan batu.
Perjalanan menuju Candi Bayi dari basecamp sekitar 1 jam. Karena jalurnya masih landai dan tidak ditemui banyak rintangan, kalian bisa berjalan dengan santai sambil menikmati pemandangan.
Dari spot Candi Bayi, pemandangan indah yang tersuguh adalah Gunung Bekel. Pos selanjutnya yang akan kalian datangi yakni Candi Putri.
Perjalanan ke Candi Putri
Waktu tempuh dari Candi Bayi ke Candi Putri Gunung Penanggungan via Jolotundo kurang lebih 1 jam. Perlu diperhatikan bahwa jalur yang akan kalian lewati akan semakin menanjak dan rapat.
Pepohonan rimbun di sepanjang trek terkadang bakal menyulitkan kalian untuk melangkah. Perlu berhati-hati agar kaki tidak tersandung atau terkena pohon yang punya duri.
Tapi jangan mengeluh dulu karena hadiahnya adalah Candi Putri yang indah. Dibandingkan candi lain, Candi Putri memiliki ukuran paling besar dan bangunan yang paling rapi. Ada 3 undakan dengan tangga dasar yang bisa kalian naiki.
Area di sekitar Candi Putri juga cukup lapang. Kalian bisa memanfaatkan sebagai camp area untuk mendirikan tenda dan beristirahat sejenak. Jangan lupa untuk berfoto di Candi Putri karena bangunan candinya sangat bagus dijadikan latar.
Perjalanan ke Candi Pura dan Candi Gentong
Selepas dari Candi Putri, kalian bisa melanjutkan perjalanan ke Candi Pura. Jalurnya berupa jalan setapak yang sebelah kanan dan kirinya dipenuhi pepohonan hutan. Jarak yang harus ditempuh tergolong pendek sehingga cukup 10 menit untuk sampai di pos berikutnya.
Sebenarnya, ukuran Candi Pura terbilang besar tapi bentuk bangunannya sudah hilang. Jadi, kalian hanya bisa melihat tumpukan batu yang tidak beraturan. Disarankan untuk tetap melanjutkan perjalanan menuju pos selanjutnya yakni Candi Gentong.
Selama kurang lebih 15 menit, kalian kembali harus menyusuri jalan setapak yang akan membawa ke Candi Gentong. Kalau dilihat-lihat, bentuk candi ini lebih mirip meja tempat pemujaan yang ada di salah satu ruangan candi.
Disebut dengan Candi Gentong karena ada batu yang bentuknya mirip gentong di sebelah bangunan candi. Pagar yang dibuat dari tanaman membatasi area candi sehingga terlihat lebih terawat, rapi dan bersih.
Perjalanan ke Candi Sinta dan Area Lapangan
Selanjutnya, berjarak sekitar 10 menit dari Candi Gentong kalian akan menemukan Candi Sinta. Candi tersebut merupakan bangunan bersejarah terakhir sebelum melakukan summit attack.
Candi Sinta memiliki sebagian bangunan yang masih tersusun rapi dan sebagiannya lagi sudah tidak teratur. Tapi, candi ini masih terlihat bagus sehingga sayang kalau kalian tidak mengabadikan lewat kamera.
Tanah di area Candi Sinta agak miring karena berada di daerah lereng. Lahannya cukup luas sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendirikan tenda asalkan kalian nyaman dengan permukaan tanah yang tidak rata.
Setelah keluar dari Candi Sinta, jalur bakal semakin menanjak. Selama kurang lebih 1 jam 30 menit, kalian harus menaklukan tanjakan yang agak curam. Pemandangan pepohonan besar berganti menjadi tanaman perdu.
Bagi yang ingin mendirikan tenda dan beristirahat, kalian bisa menuju lapangan terbuka yang dulunya merupakan kawah. Selain luas, area lapangan memang ideal sebagai camp area karena dipenuhi rerumputan hijau.
Perjalanan ke Puncak
Dari camp area di lapangan, kalian butuh waktu sekitar 10 menit untuk menuju puncak Gunung Penanggungan via Jolotundo. Jalurnya jelas lebih menanjak dan terjal. Kalian harus ekstra hati-hati dan selalu mantap saat melangkah.
Setibanya di puncak Penanggungan, kalian akan disuguhkan pemandangan Gunung Arjuno dan Welirang yang menawan. Selain itu, panorama kota juga terhampar dengan indah. Lelahnya mendaki seketika hilang karena hadiah dari alam yang tiada duanya.
Komentar
Posting Komentar